Perang Dunia II, atau Perang
Dunia Kedua (biasa disingkat menjadi PDII atau PD2), adalah sebuah perang global
yang berlangsung mulai tahun 1939 sampai 1945. Perang ini melibatkan banyak sekali negara di dunia —termasuk
semuakekuatan
besar—yang pada akhirnya membentuk dua aliansi militer yang saling bertentangan: Sekutu dan Poros. Perang
ini merupakan perang terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta
orang di berbagai pasukan militer. Dalam keadaan "perang total",
negara-negara besar memaksimalkan seluruh kemampuan ekonomi, industri, dan
ilmiahnya untuk keperluan perang, sehingga menghapus perbedaan antara sumber
daya sipil dan militer. Ditandai oleh sejumlah peristiwa penting yang
melibatkan kematian massal warga sipil, termasuk Holocaust dan pemakaian senjata nuklir dalam peperangan, perang
ini memakan korban jiwa sebanyak 50 juta sampai 70 juta jiwa. Jumlah
kematian ini menjadikan Perang Dunia IIkonflik paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia.
Kekaisaran Jepang berusaha mendominasi Asia Timur dan
sudah memulai perang dengan Republik Tiongkok pada tahun 1937, tetapi perang dunia secara umum pecah
pada tanggal 1 September 1939 dengan invasi ke Polandia oleh Jermanyang diikuti serangkaian pernyataan perang terhadap
Jerman oleh Perancis dan Britania. Sejak akhir 1939 hingga awal 1941, dalam serangkaian
kampanye dan perjanjian,
Jerman membentuk aliansi Poros bersama Italia, menguasai atau menaklukkan sebagian besar benua Eropa.
Setelah Pakta Molotov–Ribbentrop, Jerman dan Uni Soviet berpisah dan
menganeksasi wilayah negara-negara tetangganya sendiri di Eropa, termasuk Polandia.
Britania Raya, dengan imperiumdan Persemakmurannya,
menjadi satu-satunya kekuatan besar Sekutu yang terus berperang melawan blok
Poros, dengan mengadakan pertempuran di Afrika Utara dan Pertempuran
Atlantik. Bulan Juni 1941, Poros Eropa melancarkan invasi terhadap
Uni Soviet yang menandakan terbukanya teater perang darat terbesar
sepanjang sejarah, yang melibatkan sebagian besar pasukan militer
Poros sampai akhir perang. Pada bulan Desember 1941, Jepang bergabung dengan
blok Poros, menyerang Amerika Serikat dan teritori Eropa di Samudra Pasifik, dan dengan cepat menguasai sebagian besar
Pasifik Barat.
Serbuan Poros berhenti tahun 1942,
setelah Jepang kalah dalam berbagai pertempuran laut dan tentara Poros Eropa
dikalahkan di Afrika Utara dan Stalingrad. Pada tahun
1943, melalui serangkaian kekalahan Jerman di Eropa Timur, invasi Sekutu ke Italia, dan kemenangan Amerika
Serikat di Pasifik, Poros kehilangan inisiatif mereka dan mundur secara
strategis di semua front. Tahun 1944, Sekutu Barat menyerbu Perancis,
sementara Uni Soviet merebut kembali semua teritori yang pernah dicaplok dan
menyerbu Jerman beserta sekutunya. Perang di Eropa berakhir dengan pendudukan Berlin oleh tentara Soviet dan Polandia dan penyerahan tanpa syarat Jerman pada tanggal 8 Mei 1945. Sepanjang
1944 dan 1945, Amerika Serikat mengalahkan Angkatan Laut Jepang dan menduduki
beberapa pulau di Pasifik Barat, menjatuhkan bom atom di negara itu menjelang invasi ke Kepulauan Jepang. Uni Soviet kemudian mengikuti
melalui negosiasi dengan menyatakan perang terhadap Jepang dan menyerbu Manchuria.
Kekaisaran Jepang menyerah pada tanggal 15 Agustus 1945, sehingga
mengakhiri perang di Asia dan memperkuat kemenangan total Sekutu atas Poros.
Perang Dunia II mengubah haluan
politik dan struktur sosial dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) didirikan untuk memperkuat kerja
sama internasional dan mencegah konflik-konflik yang akan datang. Para kekuatan
besar yang merupakan pemenang perang—Amerika Serikat, Uni Soviet, Cina,
Britania Raya, dan Perancis—menjadi anggota permanenDewan Keamanan
Perserikatan Bangsa-Bangsa.[3] Uni
Soviet dan Amerika Serikat muncul sebagai kekuatan super yang saling bersaing
dan mendirikan panggung Perang Dunia yang
kelak bertahan selama 46 tahun selanjutnya. Sementara itu, pengaruh kekuatan-kekuatan
besar Eropa mulai melemah, dan dekolonisasi
Asia dan Afrika dimulai. Kebanyakan negara yang
industrinya terkena dampak buruk muali menjlaani pemulihan ekonomi. Integrasi politik, khususnya di Eropa, muncul sebagai upaya untuk menstabilkan hubungan
pascaperang.
Latar Belakang
Perang Dunia I membuat perubahan besar pada peta
politik, dengan kekalahan Blok Sentral, termasuk Austria-Hongaria, Jerman, dan Kesultanan Utsmaniyah; dan
perebutan kekuasaan oleh Bolshevik di Rusia pada
tahun 1917. Sementara itu, negara-negara Sekutu yang menang seperti Perancis,
Belgia, Italia, Yunani, dan Rumania memperoleh wilayah baru, dan negara-negara
baru tercipta setelah runtuhnya Austria-Hongaria, Kekaisaran Rusia, dan Kesultanan Utsmaniyah.
Meski muncul gerakan pasifis setelah perang, kekalahan
ini masih membuat nasionalisme iredentis dan revanchispemain utama di sejumlah negara Eropa. Iredentisme
dan revanchisme punya pengaruh kuat di Jerman karena kehilangan teritori,
koloni, dan keuangan yang besar akibat Perjanjian Versailles.
Menurut perjanjian ini, Jerman kehilangan 13 persen wilayah dalam negerinya dan
seluruh koloninya di luar negeri, sementara Jerman dilarang
menganeksasi negara lain, harus membayar biaya perbaikan perang, dan membatasi
ukuran dan kemampuan angkatan bersenjata negaranya. Pada saat yang sama, Perang Saudara Rusia berakhir
dengan terbentuknya Uni Soviet.
Kekaisaran Jerman bubar melalui Revolusi Jerman 1918–1919 dan sebuah pemerintahaan
demokratis yang kemudian dikenal dengan nama Republik Weimar dibentuk. Periode antarperang melibatkan
kerusuhan antara pendukung republik baru ini dan penentang garis keras atas sayap kanan maupun kiri. Walaupun Italia
selaku sekutu Entente berhasil merebut sejumlah wilayah, kaum nasionalis Italia
marah mengetahui janji-janji Britania dan Perancis yang menjamin masuknya
Italia ke kancah perang tidak dipenuhi dengan penyelesaian damai. Sejak 1922
sampai 1925, gerakan Fasis pimpinan Benito Mussolini berkuasa di Italia dnegan agenda
nasionalis, totalitarian, dan kolaborasionis kelas yang menghapus demokrasi
perwakilan, penindasan sosialis, kaum sayap kiri dan liberal, dan mengejar
kebijakan luar negeri agresif yang berusaha membawa Italia sebagai kekuatan
dunia—"Kekaisaran Romawi Baru".
Di Jerman, Partai Nazi yang dipimpin Adolf Hitler berupaya mendirikan pemerintahan fasis di
Jerman. Setelah Depresi Besar dimulai, dukungan dalam
negeri untuk Nazi meningkat dan, pada tahun 1933, Hitler ditunjuk sebagai
Kanselir Jerman. Setelah kebakaran Reichstag,
Hitler menciptakan negara satu partai totalitarian yang dipimpin Partai Nazi.
Parati Kuomintang (KMT) di Tiongkok melancarkan kampanye
penyatuan melawan panglima perang regional dan secara nominal
berhasil menyatukan Cina pada pertengahan 1920-an, tetapi langsung terlibat
dalam perang saudara melawan
bekas sekutunya yang komunis. Pada tahun
1931, Kekaisaran Jepang yang semakin militaristik, yang sudah lama berusaha memengaruhi
Cina sebagai tahap pertama dari apa yang disebut pemerintahnya sebagai hak untuk menguasai Asia, memakai Insiden Mukden sebagai alasan melancarkan invasi ke Manchuria dan
mendirikan negara boneka Manchukuo.
Terlalu lemah melawan Jepang, Cina meminta
bantuan Liga Bangsa-Bangsa. Jepang
menarik diri dari Liga Bangsa-Bangsa setelah dikecam atas tindakannya terhadap Manchuria. Kedua negara
ini kemudian bertempur di Shanghai, Rehe,
dan Hebei sampai Gencatan Senjata Tanggu ditandatangani tahun 1933.
Setelah itu, pasukan voluntir Cina melanjutkan pemberontakan terhadap agresi
Jepang di Manchuria, dan Chahar dan Suiyuan.
Benito Mussolini (kiri) dan Adolf Hitler(kanan)
Adolf Hitler, setelah upaya gagal menggulingkan pemerintah Jerman tahun 1923,
menjadi Kanselir Jerman
pada tahun 1933. Ia menghapus demokrasi, menciptakan revisi orde baru
radikal dan rasis, dan segera memulai kampanye persenjataan kembali. Sementara itu, Perancis, untuk
melindungi aliansinya, memberikan Italia kendali atas Ethiopia yang diinginkan
Italia sebagai jajahan kolonialnya. Situasi ini memburuk pada awal 1935 ketika Teritori Cekungan Saar dengan sah bersatu kembali dengan
Jerman dan Hitler menolak Perjanjian Versailles, mempercepat program
persenjataan kembalinya dan memperkenalkan wajib militer.
Berharap mencegah Jerman, Britania Raya,
Perancis, dan Italia membentuk Front Stresa.
Uni Soviet, khawatir akan keinginan Jerman mencaplok wilayah luas di Eropa Timur,
membuat perjanjian bantuan bersama dengan Perancis. Sebelum diberlakukan,pakta Perancis-Soviet ini perlu melewati birokrasi Liga Bangsa-Bangsa, yang
pada dasarnya menjadikannya tidak berguna. Akan tetapi, pada bulan Juni 1935,
Britania Raya membuat perjanjian laut independen dengan Jerman, sehingga
melonggarkkan batasan-batasan sebelumnya. Amerika Serikat, setelah
mempertimbangkan peristiwa yang terjadi di Eropa dan Asia, mengesahkanUndang-Undang Netralitas pada bulan Agustus Pada
bulan Oktober, Italia menginvasi Ethiopia, dan Jerman adalah satu-satunya
negara besar Eropa yang mendukung tindakan tersebut. Italia langsung menarik
keberatannya terhadap tindakan Jerman menganeksasi Austria.
Hitler menolak Perjanjian Versailles dan Locarno dengan meremiliterisasi Rhineland pada
bulan Maret 1936. Ia mendapat sedikit tanggapan dari kekuatan-kekuatan Eropa
lainnya. Ketika Perang Saudara Spanyol pecah
bulan Juli, Hitler dan Mussolini mendukung pasukan
Nasionalis yang fasis dan otoriter dalam perang saudara mereka
melawan Republik Spanyol yang
didukung Soviet. Kedua pihak memakai konflik ini untuk menguji senjata dan
metode peperangan baru, berakhir dengan kemenangan Nasionalis pada awal
1939. Bulan Oktober 1936, Jerman dan Italia membentuk Poros
Roma-Berlin. Sebulan kemudian, Jerman dan Jepang menandatangani Pakta Anti-Komintern,
namun kelak diikuti Italia pada tahun berikutnya. Di cina, setelah Insiden Xi'an, pasukan Kuomintang dan komunis menyetujui
gencatan senjata untuk membentuk front bersatu dan
sama-sama melawan Jepang.
Dampak
Sekutu mendirikan pemerintahan pendudukan di Austria dan Jerman. Negara pertama menjadi negara netral dan tidak memihak
dengan blok politik manapun. Negara terakhir dibelah menjadi zona pendudukan
barat dan timur yang dikuasai Sekutu Barat dan Uni Soviet. Program denazifikasi di Jerman melibatkan pengadilan penjahat perang Nazi dan
penggulingan mantan Nazi dari kekuasaan, meski kebijakan ini lebih condong ke
amnesti dan reintegrasi mantan Nazi ke masyarakat Jerman Barat.
Jerman kehilangan seperempat wilayahnya
sebelum perang (1937), wilayah timur: Silesia, Neumark dan
sebagian besar Pomerania diambil alih Polandia; Prusia Timur dibagi antara Polandia dan Uni Soviet,
diikuti dengan pengusiran 9 juta warga Jerman dari provinsi-provinsi
tersebut, serta 3 juta warga Jerman dari Sudetenland di Cekoslowakia ke Jerman. Pada 1950-an, satu
dari lima orang Jerman Barat adalah pengungsi dari timur. Uni Soviet juga
menduduki provinsi milik Polandia di sebelah timur Garis Curzon(melibatkan pengusiran 2 juta warga Polandia), Rumania
Timur, dan sebagian Finlandia timur, serta tiga negara Baltik.[250][251]
Perdana Menteri Winston Churchillmemberi tanda "Victory" kepada
kerumunan di London pada Hari Kemenangan di Eropa.
Demi mempertahankan perdamaian, Sekutu
mendirikan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang resmi berdiri tanggal 24 Oktober
1945, dan mengadopsi Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia tahun 1948
sebagai standar umum bagi semua negara anggotanya. Kekuatan-kekuatan besar
yang menjadi pemenang perang—Amerika Serikat, Uni Soviet, Cina, Britania Raya,
dan Perancis—menjadi anggota permanen Dewan Keamanan PBB. Kelima anggota permanen ini masih ada
sampai sekarang, meski terjadi perubahan dua kursi, angata Republik Tiongkok dan Republik Rakyat Tiongkok tahun
1971, dan antara Uni Soviet dan negara penggantinya, Federasi Rusia, setelah pembubaran UNi
Soviet. Aliansi antara Sekutu Barat dan Uni Soviet mulai memburuk,
bahkan sejak sebelum perang berakhir.
Jerman dibagi secara de facto,
dan dua negara merdeka, Republik Federal Jerman dan Republik Demokratik Jerman dibentuk
di dalam perbatasan zona pendudukan Sekutu dan Soviet. Seluruh Eropa terbagi
antara cakupan pengaruh Barat
dan Soviet. Kebanyakan negara Eropa timur dan tengah masuk dalam cakupan Soviet
yang melibatkan pendirian rezim-rezim Komunis dengan dukungan penuh atau
setengah dari otoritas pendudukan Soviet. Akibatnya, Polandia, Hongaria, Cekoslowakia, Rumania,Albania, dan Jerman Timur menjadi negara satelit Soviet. Yugoslavia Komunis
melaksanakan kebijakan merdeka penuh yang menciptakan ketegangan dengan Uni
Soviet.
Pembagian dunia pascaperang diresmikan oleh
dua aliansi militer internasional, NATO pimpinan
Amerika Serikat dan Pakta Warsawa pimpinan Soviet; periode
panjang ketegangan politik dan persaingan militer di antara mereka, Perang Dingin, akan dilengkapi oleh perlombaan senjata dan
perang proksi yang tidak terduga.
Di Asia, Amerika Serikat memimpin pendudukan Jepang dan menguasai bekas pulau-pulau Jepang di Pasifik Barat, sementara
Soviet menganeksasi Sakhalin dan Kepulauan Kuril. Korea,
sebelumnya di bawah
kekuasaan Jepang, dibagi dan diduduki oleh Amerika Serikat di Selatan dan
Uni Soviet di Utara antara 1945 dan 1948. Republik terpisah muncul di kedua
sisi garis paralel ke-38 pada tahun 1948, masing-masing mengklaim sebagai
pemerintahan sah untuk seluruh Korea dan berujung pada pecahnya Perang Korea.
Di Cina, pasukan nasionalis dan komunis melanjutkan perang saudara pada
bulan Juni 1946. Pasukan komunis menang dan mendirikan Republik Rakyat Tiongkok
di daratan, sementara pasukan nasionalis mundur ke Taiwan tahun
1949. Di Timur Tengah, penolakan Arab terhadap Rencana Pembagian Palestina Perserikatan Bangsa-Bangsa danpembentukan
Israel menandai eskalasi konflik Arab-Israel. Saat
kekuatan-kekuatan kolonial Eropa berupaya merebut kembali sebagian atau semua imperium kolonialnya, kehilangan prestise dan sumber daya saat
perang justru menggagalkan upaya ini dan mendorong dilakukannya dekolonisasi.
Ekonomi global menderita akibat perang, meski
negara-negara yang terlibat terpengaruh dengan berbagai cara. Amerika Serikat
tampil lebih kaya daripada negara lain; negara ini mengalami ledakan bayi dan pada tahun 1950 produk domestik bruto
per orangnya lebih tinggi daripada negara-negara besar lain dan Amerika Serikat
mendominasi ekonomi dunia. Britania Raya dan Amerika Serikat menerapkan
kebijakan pelucutan industri di Jerman Barat pada tahun 1945–1948. Akibat
perdagangan internasional yang saling tergantung, hal ini menciptakan stagnasi
ekonomi di Eropa dan menunda pemulihan Eropa selama beberapa tahun.
Pemulihan dimulai dengan reformasi mata uang di Jerman Barat pada pertengahan 1948
dan dipercepat oleh liberalisasi kebijakan ekonomi Eropa yang dipengaruhi Rencana Marshall (1948–1951) baik secara langsung maupun
tidak langsung. Pemulihan Jerman Barat pasca-1948 disebut-sebut sebagai keajaiban ekonomi Jerman. Selain itu, ekonomi Italia dan
Perancis juga meroket. Kebalikannya, Britania Raya berada dalam fase kekacauan
ekonomi, dan terus memburuk selama beberapa dasawarsa.
Uni Soviet, meski menderita kerugian manusia
dan material yang luar biasa, juga mengalami peningkatan pesat produksi pada
masa-masa pascaperang. Jepang mengalamipertumbuhan
ekonomi pesat, menjadi salah satu ekonomi terkuat dunia pada tahun
1980-an. Cina kembali ke produksi industrinya sebelum perang pada tahun
1952
Isoroku Yamamoto
dikenal karena menjadi dalang serangan Pearl Harbor, Isoroku Yamamoto adalah
Naval terkemuka Marsekal Jenderal Jepang yang memperkenalkan beberapa perubahan
radikal dalam Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Lahir pada tanggal 4 April, 1884
di Niigata, Jepang, Isoroku Yamamoto selesai lulus dari Akademi Angkatan Laut
Kekaisaran Jepang pada tahun 1904 dan juga terdaftar di Harvard University di
mana ia belajar 1919-1921. Dia meninggal pada tanggal 18 April, 1943 ketika
pesawatnya jatuh dalam penyergapan oleh pesawat tempur Amerika
.
2. Erich von Manstein
Dianggap sebagai salah satu
yang terbaik dari segi strategi militer dalam sejarah Jerman,
Erich von Manstein mencapai pangkat Marsekal Lapangan dalam Perang Dunia 2,di
mana dalam kepemimpinannya yang sukses, angkatan bersenjata Jerman mencapai
kemenangan dalam pertempuran Sevastopol, Kerch, Tanah Genting Perekop dan
Kharkov. Setelah kekalahan Nazi Jerman, dia ditangkap oleh
tentara Inggris pada tanggal 23 Agustus 1945. Setelah menyelesaikan
penahanannya tahun 1953, ia bergabung dengan Pemerintah Jerman Barat sebagai
penasihat militer. Sebagai peneliti sejarah, ia menulis sebuah buku - Verlorene
Siege, menggambarkan pengalamannya sendiri dan ide-ide saat Dia jalani
selama 1930-an dan 1940-an.
3. Omar Bradley
Luas
dikenal karena sifat sopan dan santun, Omar Bradely adalah Jendral Amerika
terkemuka Perang Dunia 2 yang secara signifikan
berkontribusi dalam Landing Normandia serta dalam pertempuran Bulge. Sejak
kecil, dia punya gairah besar dalam bisbol, buku dan menembak. Dalam media
Amerika arus utama, Omar Bradely telah ditandai sebagai pria yang tidak pernah
menunjukkan kekuatan dan kemampuan otoritatif pada petugas dan tentara yang
bekerja di bawah kepemimpinannya. Dia meninggal pada tanggal 8 April 1891, di
New York City.
4. Henry Arnold
Lahir
dari keluarga terkemuka Pennsylvania, Henry H. Arnold dikenal luas untuk
memegang jajaran Jenderal Angkatan Darat dan kemudian JenderalAngkatan Udara .
Salah satu pilot militer pertama di seluruh dunia. Dalam kepemimpinan yang luar
biasa, Angkatan Udara Amerika Serikat mencapai beberapa kemenangan luar biasa
melawan kekuatan sumbu.
5. Georgy Zhukov
Salah
satu Jenderal paling terkenal dalam sejarah Kekaisaran Rusia ,
Uni Soviet dan Federasi Rusia, George Zhukov memainkan peran penting dalam
memimpin Tentara Merah selama Perang Dunia 2.Ia lahir pada tanggal 1 Desember,
1896 di keluarga miskin dan kemudian pergi ke Moskow untuk bekerja sebagai
sebuah cloakmaker. Penting untuk menggambarkan sikap "jangan pernah
menyerah" , Jenderal Zhukov masih dikenang karena keketatan nya, disiplin
keras dan perencanaan rinci.
6. Bernard Montgomery
Dia
dikenal dengan nama panggilannya "Spartan," adalah Bernard Montgomery
pejabat terkemuka Angkatan Darat Inggris, yang tidak hanya berpartisipasi dalam
Perang Dunia 1, tapi juga memainkan peran penting dalam Perang Dunia 2,
memastikan kemenangan Tentara ke-8 melawan Sekutu tahun 1942. Jenderal
Montgomery adalah orang yang menerima penyerahan pasukan Jerman di
Lüneburg Heath pada tanggal 4 Mei 1945, . Pemenang penghargaan bergengsi
, Montgomery mengambil nafas terakhirnya pada tanggal 24 Maret 1976, di
rumahnya di Hampshire.
7. Douglas MacArthur
Douglas
MacArthur adalah pejuang terkenal yang memainkan peran yang mencolok dalam
Perang Pasifik dalam Perang Dunia 2 yang selanjutnya mencapai klimaks di Hiroshima dan
Nagasaki (Bom), sehingga menarik Jepang untuk menyerah. Untuk layanan
yang luar biasa dalam Kampanye Filipina, Jenderal MacArthur dianugerahi Medali
Kehormatan. Selain melayani sebagai Pengawas dari Akademi Militer Amerika
Serikat di West Point, ia juga menjabat sebagai Penasihat Militer kepada
Pemerintah Persemakmuran Filipina.
8. Dwight D.
Eisenhower
Landasan
penting dari perang Dunia 2, Jenderal D. Eisenhower menjadi komandan tertinggi
pasukan Sekutu di Eropa, yang memainkan peran utama dalam membasuh Jerman Nazi.
Setelah akhir Perang Dunia 2, ia terpilih sebagai panglima tertinggi pertama
NATO dan kemudian menjadi ke-34 Presiden Amerika Serikat .
Setelah menjalani kehidupan yang bermartabat dan terhormat, angka menonjol dari
perang dan politik,Dia akhirnya meninggal pada tanggal 28 Maret 1969.
9. Erwin Rommel
Dihormati
oleh pasukan sendiri dan pasukan lawan karena menjadi petugas murah hati, Erwin
Rommel adalah Marsekal Lapangan Jerman selama Perang Dunia 2 yang memimpin
pasukan Jerman melawan Sekutu selama invasi Normandia. Dihitung di antara salah
satu komandan paling berpengalaman dari gurun perang ,
Jenderal Rommel yang populer dikenal dengan julukan "Desert Fox."
Sepanjang pelayanan, ia tidak pernah dituduh melakukan kejahatan perang, dan
lebih jauh lagi, ia menentang untuk membunuh tentara atau warga sipil yang
ditangkap.
10. George S. Patton
Dan
di sini datang Jenderal Angkatan Darat Amerika paling cemerlang dari Perang
Dunia 2.Seorang pria karakteristik warna-warni dan master dari sebuah merek
yang tidak jelas pada kefasihan, Jenderal Patton dikenal
secara luas untuk gambarnya yang tak kenal takut, tidak ortodoks dan bersorak
di antara teman-temannya serta dalam daftar besar musuh.Di bawah kepemimpinan
terampilnya, wilayah emansipasi dalam waktu yang lebih daripada tentara lain
dalam sejarah militer.Dijuluki " koboi gila"olehAdolf Hitler,Jenderal
Patton juga telah digambarkan dalam Academy Award dengan memenangkanfilm"Patton."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar